Thursday, 22 December 2016

Unknown

Hari Ibu (Ibu…. Doaku Untukmu Selamanya)





          22 desember telah diperingati sebagai hari ibu. Orang-orang ramai mengucapkan kata-kata manis untuk sang ibu, harapan untuk ibu dan doa untuk ibu. Media sosial yang menjadi media cerita untuk setiap orang pun tak luput dari kisah pemberitaan peringatan hari ibu. Hari ini menjadi hari yang spesial untuk sang Ibu. Sosok seorang ibu, yang kita ketahui tak lain adalah orang yang telah merawat dan membesarkan kita. Membesarkan dengan keringat dan tenaga, tanpa keluh kesah meski menderita, dengan ketulusan hati meski kadang di maki. Itulah ibu, sosok yang kuat yang penuh dengan cinta terhadap kita, sudahkah kita berbakti kepadanya?? Banyak kata dan makna yang tak bisa terucap. Ibu adalah segalanya yang tak bisa diucap dengan kata, yang tak cukup bisa dibalas hanya dengan uluran tangan semata, hanya surga balasan yang cocok untuknya.

          Melihat kembali pada fenomena yang selalu terjadi. Mengenai hari ibu yang menjadi pemberitaan yang luar biasa dari sekedar hanya mencari popularitas semata. Kita mengetahui bahwa sosok Ibu memang menjadi sosok fenomenal setiap 22 desember. Namun jangan sampai hal tersebut terjadi hanya untuk satu hari saja, kita harus berusaha untuk membuat hal itu terjadi selamanya.

          Di era globalisasi seperti sekarang ini, banyak fenomena seorang Ibu yang memberikan inspirasi sekaligus hikmah untuk kita semuanya. Dimana jika kita perhatikan, hampir seluruh ibu pada saat ini ikut membanting tulang tidak hanya mengurus kita saja, namun ikut bekerja mencari nafkah untuk kita. Tidak sedikit dari kita yang sadar akan hal itu. Memang tidak bisa dilarang dan disalahkan juga mengenai fenomena tersebut. “Ini adalah zaman emansipasi wanita….” Kata-kata seperti itulah yang mungkin sering kita dengar dari sosok ibu zaman sekarang. Dimana sosok wanita dan ibu tidak mau disepelekan dan direndahkan. Hal itu memang tidak salah selagi masih ada dalam koridor kewajaran. 

          Namun jika kita menelaah lebih jauh tentang batas kewajaran, sangat tidak wajar ketika seorang ibu harus membanting tulang mencari nafkah diantara anak-anaknya yang hidup mewah bergelimang harta. Tidak banyak dari kita yang menemukan fenomena tersebut. entah seperti apa pemikiran yang ada di dalam benak anak-anak yang seperti itu. Ibu yang seharusnya bisa menikmati masa tua dengan tenang, malah harus membanting tulang. Coba perhatikan, apakah ada yang seperti itu di sekitar kita? Semoga kita tidak seperti itu dan semoga bisa lebih berpikir jernih dan tulus terhadap Ibu kita. Karena bagaimanapun juga, surga berada di telapak kaki ibu. 

          Sejauh ini hanya rangkaian kata saja yang bisa terucap untuk Ibu di hari ini, hanya doa yang dibalut dengan air mata yang bisa tersampaikan kepadanya disetiap sujud dan shalatku dan semoga bisa didengar oleh sang penguasa alam semesta. Sebuah rangkaian kata yang semoga bisa mewakili kerinduan terhadap sosok ibu kita. Ibu adalah sosok yang tak tergantikan di hati kita. Tak akan bisa dibalas dengan apapun yang ada di tangan kita. Beliau adalah contoh yang mengajarkan kita tentang arti cinta dan ketulusan. Sejak kecil kita pun sudah bisa merasakannya. Melalui ibu, kita bisa menjadi sesuatu yang baru. Ibu selalu mengajarkan banyak hal kepada kita, kadang selalu mengalah meski dirinya sedang gelisah, Ibu selalu tertawa meski mungkin hatinya sedang terluka, Ibu selalu memberikan pelukan pertama, meski dalam hatinya dia sedang membutuhkan pelukan juga. Ibu, sungguh tak ada gambaran yang luas untukmu, karena seluas apapun bahkan seisi dunia yang ada tidak akan bisa membalas semuanya. Ibu, kau bukan hanya sosok yang terlihat bijak saja, namun lebih dari segalanya. Kau memiliki arti yang luas dalam hati. Hingga harapan pun melambung tinggi, semoga kita bisa dipertemukan disurga-Nya nanti. Amin….

Doa dariku untukmu selamanya.




Unknown

About Unknown -

menulis membutuhkan keseriusan dan ketulusan, yakinkan diri bahwa ketulusan itu berasal dari hati dan tetaplah berusaha serta belajar untuk membuat karya sendiri. Keep fighting sob. Follow twitter : @touralamsyah / @wikubadotkom

Subscribe to this Blog via Email :