Keindahan alam ciptaan
sang Khalik memang tidak ada duanya. Banyak keindahan dan panorama alam yang
sangat luar biasa yang bisa menyejukan mata dan hati kita. Dibelahan dunia
manapun panorama itu selalu terbentang menakjubkan dan negara Indonesia adalah
salah satu pemilik panorama-panorama indah itu. Dari sekian banyak tempat indah
yang ada di dunia, Indonesia menyumbangkan sebagian besar peranan penting dalam
sektor wisata untuk panorama alamnya yang luar biasa.
Tidak
perlu jauh-jauh kita mencari, karena disekitar kita pun banyak tempat luar
biasa yang dipandang biasa-biasa saja. Seperti yang di tulis di Cibuni part 1, yang memang tidak banyak
orang tahu.
Seperti
yang ditulis sebelumnya, kami melalui perjalanan dari kota Bandung (Katapang)
menyusuri tempat wisata Ciwidey dan sampailah di perkebunan teh Cibuni. Perjalanan
Cibuni trip kami lanjutkan kembali
setelah persinggahan pertama kami di wisata pantai Jayanti. Rencana perjalanan
kami selanjutnya yaitu akan langsung kembali ke kota Bandung menyusuri pantai
Selatan menuju Ranca Buaya dan Cisewu, Kabupaten Garut. Seperti
perjalanan-perjalanan sebelumnya, kami disuguhkan kembali dengan panorama alam
yang luar biasa. Jika sebelumnya kami disuguhkan dengan pemandangan asli
pegunungan, untuk kali ini perjalanan kami disuguhkan dengan pemandangan
pesisir pantai yang menakjubkan. Kami benar-benar bisa merasakan desiran ombak
yang beradu dengan karang dipesisir pantai, begitu tenang dan menyejukan mata
serta telinga kami.
Untuk
menuju pantai Ranca Buaya, perjalanan dari wisata pantai Jayanti memerlukan
waktu satu jam perjalanan. Selama satu jam perjalanan itu, kami tak
henti-hentinya berhenti di beberapa titik perjalanan untuk menikmati keindahan
pesisir pantai. Ada beberapa momen dimana kami merasa nyaman dengan suasana
pesisir selatan pulau Jawa ini. Salah satunya adalah kondisi jalannya yang
mulus dan sepi kendaraan, sekalipun itu adalah hari minggu. Meskipun ada
beberapa kendaraan juga yang melintas, tapi untuk ketenangan tentu sangat jauh
berbeda dibandingkan dengan kota Bandung tercinta, yang mulai identik dengan
kepadatan dan kemacetan.
Setelah menempuh
perjalanan kurang lebih 30 menit. Kami sampai diperbatasan kabupaten Cianjur dan
Kabupaten Garut yang dipisahkan oleh sungai dan jembatan Cikali. Dari jembatan
itulah perjalanan kami dimulai kembali, tepatnya dari kabupaten Garut untuk
menuju Ranca Buaya dan Cisewu.
Suasana panas pesisir pantai
di Kabupaten Garut ini masih terasa. Beberapa kali kami melihat pemandangan pantai
yang luar biasa. Jika dilihat dari kondisi jalan, sedikit berbeda dibandingkan
dengan jalanan di kabupaten Cianjur. Jalanan di kabupaten Garut masih berupa
aspal dan ada jalanan yang berlubang di beberapa titik.
Tanpa terasa satu jam
perjalanan kami lalui, akhirnya sampailah kami di gerbang wisata pantai Ranca
Buaya. Namun kami tidak memutuskan masuk ke pantai Ranca Buaya dikarenakan
waktu tempuh perjalanan yang terlalu sempit dan waktu yang semakin sore.
Akhirnya kami memutuskan untuk terus menancap gas motor kami menuju ke Cisewu.
Kami masih ingat dengan jam ketika tiba di gerbang pantai Ranca Buaya, yaitu sekitar
pukul 14.00 WIB. Perjalanan pun kami teruskan dengan tujuan agar bisa
cepat-ceat sampai di Bandung. Setelah melewati wisata pantai Ranca Buaya,
suasana perjalanan pun kembali berubah. Kali ini suasana pegunungan mulai
terasa menghampiri kami dan suasana pesisir pantai pun mulai tenggelam seiring
perjalanan kami meninggalkan wilayah pesisir Ranca Buaya. Sebagaimana seperti perjalanan
awal kami dari Cibuni Kabupaten Bandung, kondisi alam Cisewu pun tidak jauh
berbeda, penuh dengan pepohonan dan pegunungan serta kebun-kebun milik
masyarakat yang sejuk dan hijau.
Hampir kurang lebih 3
jam perjalanan kami melalui daerah Cisewu, Kabupaten Garut. Akhirnya kami pun
sampai di Kabupaten Bandung, tepatnya di daerah Pangalengan. Dalam perjalanan
dari Cisewu dan Talegong kami tidak sempat mengambil gambar panorama alam
disana, tepatnya keinginan kami untuk mengambil gambar di wilayah Talegong,
Cisewu. Yang mungkin sudah terkenal dengan keindahan alam serta jalannya yang
menakjubkan. Hal itu dikarenakan ketika perjalanan mencapai Talegong,
perjalanan kami harus terhambat karena hujan lebat turun dengan kabut yang
lumayan tebal. Jarak pandang pun terbatas, sekitar 100-200 meter saja. Akhirnya
sesi pemotretan kami tunda di lain kesempatan.
Tapi puji syukur,
karena sekitar pukul 17.30 kami sudah sampai kembali di kota Bandung
(Katapang). Pengalaman satu hari yang sungguh luar biasa dan kami pun tidak
akan melupakan hari trip dadakan kami
itu. Terutama dari setiap keindahan perjalanan dan panorama alamnya yang sangat
luar biasa. Keindahan dan anugerah dari sang Khalik untuk bisa kita nikmati.
Kami bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk bisa melihat
keagungan-Nya. Intinya keindahan alam itu gratis, kita sebagai manusia hanya
bertugas untuk menjaga dan merawatnya saja. Tidak merusak, apalagi
menghilangkannya. Pikirkan juga untuk anak cucu kita nanti, karena dari lubuk
hati meski mereka belum ada di dunia ini, mereka pasti ingin merasakan dan
menikmatinya juga. Sebagaimana kenikmatan alam yang kita dapatkan sekarang.
Salam
wikuba trip, from Bandung to Bandung.