Siapa yang tidak
mengenal nama benda yang satu ini? Sampah. Kita pasti mengetahui gelagat dari
benda yang disebut sampah ini. Kadang sampah bisa merugikan dan kadang bisa
menguntungkan, tergantung bagaimana kita mengolahnya. Untuk sebagaian orang,
sampah merupakan benda yang sudah tidak terpakai lagi dan wajib untuk dibuang
atau dimusnahkan. Namun ada sebagian orang yang menganggap bahwa sampah
merupakan wujud benda sisa/tidak terpakai yang bisa digunakan atau di daur
ulang kembali. Sejauh ini, arti sampah bagi masyarakat adalah wujud benda yang
sudah tidak terpakai.
Di dalam kehidupan
sehari-hari, kita akan selalu dihadapkan dengan sampah. Baik itu sampah rumah
tangga ataupun sampah-sampah yang kita hasilkan sendiri dari kegiatan kita
sehari-hari. Jika diperhatikan, ternyata dalam kehidupan kita sehari-hari
kesadaran masyarakat akan sampah masih terbilang minim. Hal tersebut terbukti
dari banyaknya masyarakat yang masih membuang sampah secara sembarangan. Tim
wikuba sering mendapati masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya,
terutama sampah yang sering dibuang dari kendaraan-kendaraan pribadi, baik itu
roda dua atau roda empat. Sampah yang dibuang tersebut berupa sampah plastik,
sampah rokok, dan makanan sisa yang tidak termakan.
Jika
diperhatikan tentu hal tersebut menjadi keprihatinan tersendiri bagi siapapun
yang melihatnya, terutama untuk kita yang peduli akan kebersihan dan
kelestarian lingkungan. Lebih prihatin lagi jika sebagian besar pelaku yang
membuang sampah sembarangan tersebut adalah orang berada (dalam segi harta) dan
orang yang berpendidikan. Dalam hal ini bisa diambil kesimpulan bahwa kesadaran
masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya masih kurang, dikarenakan
beberapa faktor yang mendasari kebiasaan masyarakat tersebut. Diantaranya:
- Masih kurangnya pemahaman masyarakat akan dampak sampah.
- Tidak peduli dengan dampaknya dan cenderung egois tanpa memikirkan lingkungan yang ada disekitarnya.
- Merasa bahwa dirinya mempunyai kelebihan, sehingga mereka bertindak dan berlaku seenaknya, terutama dalam membuang sampah dijalan.
Sejauh ini kesadaran
masyarakat untuk tidak membuang sampah secara sembarangan masih sangat kurang.
Seharusnya masyarakat sadar dan tahu diri akan posisinya sebagai manusia dalam
menjaga lingkungan. Jika budaya kurang sadar tentang dampak membuang sampah
tersebut terus dipelihara, tentu keinginan kita untuk melihat lingkungan yang
asri dan bersih akan sulit terwujud. Hal ini harus ada keseimbangan dari semua
pihak untuk bisa menjaga agar sampah bisa dikelola dengan baik, yang paling
utama adalah masyarakat itu sendiri yang harus menyadarinya sejak awal dan
sebagai faktor utama juga yang ikut bertanggung jawab. Intinya, kalau bukan
dimulai oleh diri sendiri, oleh siapa lagi?
Dalam hal ini
masyarakat dan pemerintah adalah pihak yang harus bertanggung jawab. Bahkan
seluruh elemen masyarakat pun harus bisa bahu-membahu untuk memberantas budaya
membuang sampah sembarangan. Jangan sampai lingkungan tercemar karena sampah.
Sebenarnya tidak bisa dipungkiri juga bahwa sudah banyak upaya yang dilakukan
untuk mencegah hal tersebut, baik oleh masyarakat itu sendiri maupun oleh
pemerintah terkait. Bahkan kami mengapresiasi peraturan pemerintah kota Bandung
yang memberikan sanksi secara tegas bagi siapapun yang membuang sampah secara
sembarangan. Sebagaimana aturan yang dimaksud itu tercantum dalam peraturan
pemerintah kota Bandung Nomor 03 Tahun 2005, tentang penyelenggaraan
ketertiban, kebersihan dan keindahan.
Namun
memang tidak semua masyarakat bisa menjalankan budaya membuang sampah pada
tempatnya dengan baik. Jika diperhatikan, terutama di pelosok-pelosok kota
kecil masih banyak tumpukan sampah dan tempat pembuangan sampah yang tidak
terawat. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk tetap menjaga
lingkungan dan upaya untuk tidak membuang sampah sembarangan, diantaranya:
- Tidak membuang sampah di jalan dengan menyediakan tempat sampah didalam kendaraan. (Perda No.03 tahun 2005 bab VIII Pasal 49 ayat 1 huruf N)
- Budayakan selalu untuk membuang sampah pada tempatnya.
- Harus menyadari dampak dari kegiatan membuang sampah sembarangan.
- Mengelola sampah/mendaur ulang kembali sampah-sampah yang masih bisa dimanfaatkan.
Untuk
pemerintah terkait, ada baiknya mungkin harus terjun langsung untuk melihat
keadaan masyarakat akan sampah dan lingkungan. Lebih tepatnya kegiatan
“blusukan” harus lebih ditingkatkan, agar bisa mengetahui problema masyarakat
terutama masalah sampah dan pengelolaanya serta mengetahui dampaknya juga.
Karena jika terus dibiarkan, sampah bisa saja menimbulkan banjir air hingga
akan berujung kepada banjir kritikan terhadap kinerja pemerintah terkait.
Jangan sampai ketika sudah menjadi penguasa, lupa akan kewajibannya kepada
masyarakat untuk menuntaskan segala macam persoalan yang ada.
Setiap
kejadian yang terjadi harus bisa menjadi pelajaran berarti untuk kita dan
menjadi introspeksi juga untuk bisa berbuat lebih baik kedepannya. Lingkungan
ibarat bayi yang harus dijaga dan dirawat. Kita sebagai manusia adalah perantaranya.
Maka buanglah sampah pada tempatnya dan tetap budayakan untuk membuang sampah
pada tempatnya.
Semoga bermanfaat.