Selintas mungkin kita
pernah mendengar nama rumingkang? Ya, kita pernah mendengar bahkan sering
melihatnya di sebuah acara pencarian bakat di televisi swasta tanah air beberapa
tahun yang lalu. Rumingkang sendiri adalah sebuah perkumpulan seni tari
tradisional yang ada di Jawa Barat, Bandung. Sudah lebih dari 10 tahun
perkumpulan seni tari Rumingkang berdiri. Adalah karena sosok seorang Buyung
Rumingkang yang membuat perkumpulan seni tari ini masih tetap eksis dan juga maju.
Buyung Rumingkang adalah seorang pendiri sekaligus koreografer tari di
perkumpulan seni tari tradisional (sanggar) Rumingkang. Nama Rumingkang sendiri
di ambil dari nama belakang beliau.
Rumingkang berdiri pada
tanggal 04 april 2006. Tempat latihan pusatnya ada di Buah Batu, Bandung. Rumingkang
adalah sebuah perkumpulan seni tari (sanggar Rumingkang) tradisional yang ada
di Bandung. Para penari di Sanggar Rumingkang umumnya berusia lima tahun hingga
usia dewasa. Tarian yang dibawakan dan dikembangkan di sanggar Rumingkang
adalah tarian tradisional jaipong dengan memadukan berbagai unsur, mulai dari
unsur tradisional dan unsur modern (hip hop, balet, dan sebagainya).
Sudah banyak juga prestasi yang dibawa oleh Rumingkang.
Dari waktu ke waktu,
era globalisasi semakin gencar menggerus segala macam bentuk kesenian
tradisional yang ada di Negara ini. Hal seperti inilah yang diantisipasi oleh
om Buyung (panggilan akrabnya) selaku koreografer tari di Sanggar Rumingkang untuk
membuat seni tradisional khususnya tari Jaipong dari Jawa Barat tetap ada dan
tetap eksis di masyarakat. Cara untuk membuat inovasi terhadap seni tari
seperti ini adalah dengan memadukan berbagai unsur tarian. Mulai dari
koreografer tari tradisional dan koreografer tarian modern, tanpa menghilangkan akar
dan keaslian dari tari jaipong itu sendiri.
“Inovasi
baru tentulah sangat dibutuhkan oleh siapapun. Ketika zaman sudah mulai
berubah, kita tentu tidak akan terus memakai komposisi yang itu-itu saja. Pastinya
harus ada inovasi dan perubahan. Apabila hal tersebut tidak ditekankan dari
sekarang, tentulah setiap budaya-budaya yang ada di kita akan menghilang dan
bahkan punah. Karena kalau diperhatikan, keinginan dan konsumsi masyarakat
sekarang sudah jauh berbeda dibandingkan dengan masyarakat yang dulu. Begitu
pula yang saya tanamkan di sanggar Rumingkang ini, saya berharap
inovasi-inovasi yang di buat bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi banyak
kalangan yang terjun di bidang seperti ini. Supaya kita tetap bisa
mempertahankan dan melestarikan budaya asli leluhur kita.” Ungkap om buyung,
ketika tim Wikuba menemuinya di sela-sela latihan yang bertempat di Mikko Mall,
Jalan raya Kopo, Bandung. (Jumat, 12 agustus 2016)
Inovasi sangat penting
dilakukan ketika dalam kondisi apapun. Tujuannya adalah supaya karya kita bisa
tetap ada dan tidak monoton untuk dikonsumsi oleh publik/masyarakat. Untuk
berinovasi memang diperlukan pemikiran yang cerdas dan kreatif. Mengingat
persaingan di dunia yang semakin hari semakin sulit. Dibutuhkan seseorang yang
berpikir maju untuk membawa kita kepada sebuah perubahan yang berarti untuk
masa depan yang lebih baik.
Banyak cara yang bisa
kita lakukan untuk membuat perubahan berarti dalam setiap karya. Seperti yang
diungkapkan oleh seorang mahasiswi dari perguruan tinggi negeri Bandung. Sebut
saja namanya Ilmi (19). Sudah lebih dari 4 tahun Ilmi berkecimpung di dunia
seni tari Sanggar Rumingkang. “Pada awalnya memang ada ketidaksengajaan.
Ceritanya dulu waktu SMP saya ditunjuk mengikuti lomba tari dan karena memang
ada bakat juga akhirnya saya memutuskan untuk meneruskannya dan terjun di
bidang ini.” Ucap wanita berkecamata ini yang kini mengambil jurusan seni tari
di perguruan tinggi negeri tersebut.
Menurut
Ilmi, inovasi dalam seni tari merupakan sebuah upaya untuk melestarikan
kebudayaan leluhur. Jangan sampai budaya leluhur kita menghilang atau bahkan
punah. Dilihat dari fakta, bahwa semakin hari antusiasme masyarakat terhadap
seni budaya lokal semakin berkurang. Hal tersebut dikarenakan banyak masyarakat
yang memandang bahwa budaya tradisional merupakan budaya yang ketinggalan zaman
alias kuno. Namun jika kita melihat dari berbagai aspek, hal tersebut tentu
tidaklah benar. Karena dengan inovasi, budaya tradisional perlahan bisa mengikuti
perubahan zaman. Terbukti dari eksisnya Sanggar Rumingkang yang sudah terbang
ke luar daerah bahkan sudah sampai ke luar negeri. Harapan terbesar seorang
Ilmi adalah tentu bisa mengajak seluruh masyarakat untuk cinta terhadap budaya
lokal, khususnya budaya seni tari Jawa Barat. Dan lebih menekankan masyarakat
terutama kepada pemuda/pemudi untuk ikut melestarikan seni tari dan budaya
tradisional daerah.