Sunday, 14 August 2016

Ganteng123

Meniru Semangat Inovasi dari Sosok Buyung Rumingkang



          Selintas mungkin kita pernah mendengar nama rumingkang? Ya, kita pernah mendengar bahkan sering melihatnya di sebuah acara pencarian bakat di televisi swasta tanah air beberapa tahun yang lalu. Rumingkang sendiri adalah sebuah perkumpulan seni tari tradisional yang ada di Jawa Barat, Bandung. Sudah lebih dari 10 tahun perkumpulan seni tari Rumingkang berdiri. Adalah karena sosok seorang Buyung Rumingkang yang membuat perkumpulan seni tari ini masih tetap eksis dan juga maju. Buyung Rumingkang adalah seorang pendiri sekaligus koreografer tari di perkumpulan seni tari tradisional (sanggar) Rumingkang. Nama Rumingkang sendiri di ambil dari nama belakang beliau.

          Rumingkang berdiri pada tanggal 04 april 2006. Tempat latihan pusatnya ada di Buah Batu, Bandung. Rumingkang adalah sebuah perkumpulan seni tari (sanggar Rumingkang) tradisional yang ada di Bandung. Para penari di Sanggar Rumingkang umumnya berusia lima tahun hingga usia dewasa. Tarian yang dibawakan dan dikembangkan di sanggar Rumingkang adalah tarian tradisional jaipong dengan memadukan berbagai unsur, mulai dari unsur tradisional dan unsur modern (hip hop, balet, dan sebagainya). Sudah banyak juga prestasi yang dibawa oleh Rumingkang.

          Dari waktu ke waktu, era globalisasi semakin gencar menggerus segala macam bentuk kesenian tradisional yang ada di Negara ini. Hal seperti inilah yang diantisipasi oleh om Buyung (panggilan akrabnya) selaku koreografer tari di Sanggar Rumingkang untuk membuat seni tradisional khususnya tari Jaipong dari Jawa Barat tetap ada dan tetap eksis di masyarakat. Cara untuk membuat inovasi terhadap seni tari seperti ini adalah dengan memadukan berbagai unsur tarian. Mulai dari koreografer tari tradisional dan koreografer tarian modern, tanpa menghilangkan akar dan keaslian dari tari jaipong itu sendiri.

“Inovasi baru tentulah sangat dibutuhkan oleh siapapun. Ketika zaman sudah mulai berubah, kita tentu tidak akan terus memakai komposisi yang itu-itu saja. Pastinya harus ada inovasi dan perubahan. Apabila hal tersebut tidak ditekankan dari sekarang, tentulah setiap budaya-budaya yang ada di kita akan menghilang dan bahkan punah. Karena kalau diperhatikan, keinginan dan konsumsi masyarakat sekarang sudah jauh berbeda dibandingkan dengan masyarakat yang dulu. Begitu pula yang saya tanamkan di sanggar Rumingkang ini, saya berharap inovasi-inovasi yang di buat bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi banyak kalangan yang terjun di bidang seperti ini. Supaya kita tetap bisa mempertahankan dan melestarikan budaya asli leluhur kita.” Ungkap om buyung, ketika tim Wikuba menemuinya di sela-sela latihan yang bertempat di Mikko Mall, Jalan raya Kopo, Bandung. (Jumat, 12 agustus 2016)

          Inovasi sangat penting dilakukan ketika dalam kondisi apapun. Tujuannya adalah supaya karya kita bisa tetap ada dan tidak monoton untuk dikonsumsi oleh publik/masyarakat. Untuk berinovasi memang diperlukan pemikiran yang cerdas dan kreatif. Mengingat persaingan di dunia yang semakin hari semakin sulit. Dibutuhkan seseorang yang berpikir maju untuk membawa kita kepada sebuah perubahan yang berarti untuk masa depan yang lebih baik.

          Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk membuat perubahan berarti dalam setiap karya. Seperti yang diungkapkan oleh seorang mahasiswi dari perguruan tinggi negeri Bandung. Sebut saja namanya Ilmi (19). Sudah lebih dari 4 tahun Ilmi berkecimpung di dunia seni tari Sanggar Rumingkang. “Pada awalnya memang ada ketidaksengajaan. Ceritanya dulu waktu SMP saya ditunjuk mengikuti lomba tari dan karena memang ada bakat juga akhirnya saya memutuskan untuk meneruskannya dan terjun di bidang ini.” Ucap wanita berkecamata ini yang kini mengambil jurusan seni tari di perguruan tinggi negeri tersebut.

Menurut Ilmi, inovasi dalam seni tari merupakan sebuah upaya untuk melestarikan kebudayaan leluhur. Jangan sampai budaya leluhur kita menghilang atau bahkan punah. Dilihat dari fakta, bahwa semakin hari antusiasme masyarakat terhadap seni budaya lokal semakin berkurang. Hal tersebut dikarenakan banyak masyarakat yang memandang bahwa budaya tradisional merupakan budaya yang ketinggalan zaman alias kuno. Namun jika kita melihat dari berbagai aspek, hal tersebut tentu tidaklah benar. Karena dengan inovasi, budaya tradisional perlahan bisa mengikuti perubahan zaman. Terbukti dari eksisnya Sanggar Rumingkang yang sudah terbang ke luar daerah bahkan sudah sampai ke luar negeri. Harapan terbesar seorang Ilmi adalah tentu bisa mengajak seluruh masyarakat untuk cinta terhadap budaya lokal, khususnya budaya seni tari Jawa Barat. Dan lebih menekankan masyarakat terutama kepada pemuda/pemudi untuk ikut melestarikan seni tari dan budaya tradisional daerah.


Ganteng123

About Ganteng123 -

menulis membutuhkan keseriusan dan ketulusan, yakinkan diri bahwa ketulusan itu berasal dari hati dan tetaplah berusaha serta belajar untuk membuat karya sendiri. Keep fighting sob. Follow twitter : @touralamsyah / @wikubadotkom

Subscribe to this Blog via Email :